5 Cara Mendapatkan Keberkahan Dalam Menyambut Bulan Ramadhan, Nomor 3 Selalu Dikerjakan Nabi

- 5 Maret 2024, 11:06 WIB
5 Cara Mendapatkan Keberkahan Dalam Menyambut Bulan Ramadhan, Nomor 3 Selalu Dikerjakan Nabi
5 Cara Mendapatkan Keberkahan Dalam Menyambut Bulan Ramadhan, Nomor 3 Selalu Dikerjakan Nabi /Pixabay/

JURNAL SUMBAWA - Dalam menyambut bulan ramadhan tiba, banyak umat Islam yang mengharapkan pengampunan dari Allah SWT lewat Amalan-amalan yang dilakukannya. Amalan yang dikerjakan tersebut, tentu ingin mendapatkan ridho serta keberkahan untuk memasuki Bulan Ramadhan.

Nabi Muhammad SAW telah memberikan tuntunannya terhadap umat muslim, melalui Al-Quran dan Hadist dalam menyambut Bulan Ramadhan. Lalu, bagaimanakah cara Rasulullah dalam menyambut bulan ramadhan.?

1. Banyak Berdoa

Hal pertama yang dilakukan Rasulullah untuk menyambut datangnya bulan paling istimewa ini adalah dengan banyak berdoa. Kebiasaan tersebut kemudian dicontoh oleh para sahabat dan salafussalih. Bahkan, mereka berdoa jauh-jauh hari sebelum masuk Ramadhan.

Baca Juga: Bolehkah Memberi Bantuan Kepada Non Muslim yang Membutuhkan Pertolongan? Berikut Penjelasan Buya Yahya

Berikut ini salah satu doa yang paling populer.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ

“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan puasa Ramadhan.”

2. Bertaubat, Cara Rasulullah Menyambut Ramadhan

Para ulama mengatakan sebagaimana termaktub dalam kitab Lathaaiful Ma’arif jika diibaratkan waktu setahun sebagai pohon, maka Ramadhan merupakan waktu panen. Sementara bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun dan Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan.

Maka di kedua waktu tersebut, kita dianjurkan memperbanyak taubat sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah. Beliau memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan menyambut bulan suci dengan mengerjakan amal kebaikan.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Setelah Nisfu Syaban? Ini Jawaban Buya Yahya

3. Lebih Giat Sholat Malam, Termasuk cara Rasulullah menyambut Ramadhan

Sejalan dengan puasa yang semakin sering dilakukan, Rasulullah pun meningkatkan intensitas ibadah seperti shalat malam. Kebiasaan ini termasuk persiapan beliau agar ibadah di saat bulan suci semakin maksimal.

Suatu ketika Aisyah ra bertanya kepada Rasul mengenai kebiasaannya melaksanakan shalat malam. Padahal dosa-dosa Beliau telah diampuni oleh Allah SWT.

Rasulullah pun menjawab dengan ungkapan yang sangat menyentuh, “Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?”.

4. Menyambut dengan Gembira

Tak hanya menyambut dengan perasaan gembira, Rasulullah juga memanjatkan doa tatkala melihat hilal yang menjadi pertanda masuknya bulan puasa.

Baca Juga: Garansi Tepat Waktu dari Shopee, Keamanan Belanja Online Tanpa Khawatir Keterlambatan

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ : اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَم وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى ، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

“Dari Ibnu Umar dia berkata, bila Rasul melihat hilal dia berkata: 'Allah Maha Besar. Ya Allah, jadikanlah hilal ini bagi kami membawa keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman dan taufik kepada yang dicintai Robb kami dan diridhai-Nya. Robb kami dan Robbmu (hilal) adalah Allah'." (HR. Addaromi)

Baca Juga: 11 Daftar Hitam Investasi Ilegal Robot Trading Fahrenheit Diungkap OJK

5. Memperbanyak Puasa

Selanjutnya amalan kedua yang dilakukan Baginda Nabi ialah memperbanyak puasa. Dalam sejumlah riwayat dikisahkan bahwa memasuki Sya'ban, Beliau paling banyak melakukan puasa selain di bulan Ramadhan.

وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا

“Aku (‘Aisyah) tidak pernah sama sekali melihat beliau (Nabi) memperbanyak puasa dalam satu bulan, kecuali pada bulan Sya’ban. Beliau berpuasa pada bulan Sya’ban. (Atau) beliau berpuasa pada kebanyakan hari di bulan Sya’ban, kecuali sedikit (beberapa hari saja beliau tidak puasa)." (HR. Muslim)

Baca Juga: Suara PSI Melonjak Naik, Pengamat Politik Sebut Ada Operasi Senyap

Usamah bin Zaid ra pun pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu memperbanyak shiyam seperti puasamu pada bulan Sya’ban.”

Rasulullah lantas menjawab, “Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia. Karena ia terletak antara Rajab dan Ramadhan. Ia (juga) merupakan bulan diangkatnya amalan kepada Allah Rabbul ‘Alamiin. Sedangkan aku senang amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang puasa.” (HR An-Nasai dan berderajat hasan).***

Editor: Ahmad D


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x