JURNAL SUMBAWA - Pasukan Israel menembakkan granat kejut dan menangkap jemaah dari dalam masjid, menuai kecaman dari warga Palestina.
Ramadhan dan Paskah Yahudi bertemu.
Natasha Ghoneim, mengatakan bahwa serangan itu telah diantisipasi karena ada seruan di media sosial yang mendesak warga Palestina untuk datang ke Al-Aqsa dan "mempertahankannya dari penjajah".
Sejumlah orang Yahudi diperkirakan akan mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa pada jam-jam kunjungan rutin non-Muslim.
Baca Juga: Keutamaan dan Sejarah Nuzulul Quran Berdasarkan Tafsiran Al-Qadr Ayat 3
“Orang-orang yang biasanya berkunjung adalah kaum nasionalis dengan ideologi yang sangat konservatif dan meskipun orang-orang Yahudi tidak diizinkan untuk berdoa di dalam kompleks, kehadiran mereka saja sudah menjadi topik yang sensitif,” Kata Ghoneim dari Yerusalem Timur
Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan terbaru terhadap jamaah, yang mereka gambarkan sebagai kejahatan.
Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan dalam sebuah pernyataan, apa yang terjadi di Yerusalem adalah kejahatan besar terhadap para Jemaah.
Sholat di Masjid Al-Aqsa bukan atas izin pendudukan [Israel], melainkan hak umat Palestina.