Jubir PKS Sebut Pindah Ibu Kota akan Memperbanyak Kasus 'Layangan Putus' Perselingkuhan

17 Januari 2022, 19:02 WIB
Jubir PKS Sebut Pindah Ibu Kota akan Memperbanyak Kasus 'Layangan Putus' Perselingkuhan /PKS/

JURNAL SUMBAWA - Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal menyebutkan bahwa jika Pemerintah ngotot pindah Ibu Kota maka akan banyak kasus ‘Layangan Putus’ perselingkuhan dan bahkan perceraian.

Diketahui bahwa Pemerintah dan DPR saat ini sedang membahas RUU Ibu Kota Negara (IKN), PKS dengan tegas menolak pemindahan ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.

Pemilihan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara dinilai terlalu terburu-buru dan tidak strategi menjadi agenda prioritas pemerintah saat ini.

Baca Juga: Dilaporkan Ketum Relawan Jokowi ke Polda Metro Jaya, Begini Tanggapan Ubedilah Badrun

Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal menduga ada banyak kepentingan pihak-pihak tertentu dalam pemindahan Ibu kota Negara.

Iqbal menuturkan bahwa saat ini kita sedang menghadapi pandemi covid-19 dan ancaman varian baru "omicron" yang sangat serius mengancam keselamatan rakyat

"Sebaiknya pembahasan RUU IKN di tunda dan perlu kajian lebih mendalam terkait aspek geografi dan sosial budaya," tegas Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Senin, 17 Januari 2022.

Baca Juga: 5 Syarat Pengajuan Pinjaman KUR BRI Hingga Rp 100 Juta melalui Link bri.co.id

Ia menyebut, memindahkan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Kalimantan Timur bukanlah hal yang mudah, ini akan merusak sendi-sendi ketahanan keluarga karena akan ada banyak pasangan harus LDR/LDM.

Akan ada banyak anak berkurang kasih sayang karena Ayahnya bekerja jauh, dan disana belum tentu bisa langsung membawa kelurga karena untuk bisa stabil memerlukan waktu yang lama membangun infrasturktur termasuk fasilitas pendidikan dan keluarga.

Iqbal memprediksi bila pemerintah tetap memaksakan akan ada banyak kasus "layangan putus" perselingkuhan bahkan perceraian akibat ambisi segelintir elite.

Baca Juga: Radhika Geram, Mauli Ragu Beri Tahu Kunal Soal Kehamilannya : Sinopsis Drama Silsila Episode 35 ANTV Hari Ini

"Memindahkan Ibu Kota bukan sekadar memindahkan bangunan, tetapi memindahkan kehidupan rumah tangga masyarakat. Kehidupan rumah tangga setiap warga itu kompleks,

ada kehidupan ekonomi mereka, ada kehidupan sosial mereka yang dipertaruhkan termasuk hubungan suami istri serta pendidikan anak anak mereka. Nasib relasi dengan keluarga besar.

Demikian juga dengan komunitas yang sudah terbangun dan modal sosial yang sudah terbangun dengan baik akan hilang," tandasnya.***

Editor: Muslimin

Tags

Terkini

Terpopuler