Raker DPR, Mentan Paparkan Strategi Kementan Amankan Stok Pangan Jelang Ramadhan

- 18 Maret 2021, 22:14 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi adalah petani yang sudah tercatat di e-RDKK.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi adalah petani yang sudah tercatat di e-RDKK. /Instagram.com/@syasinlimpo/

Wartasumbawa.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memaparkan beberapa strategi Kementerian Pertanian dalam memastikan stok pangan aman (Kementan) menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipasi untuk memenuhi permintaan masyarakat yang akan melonjak tinggi khususnya untuk komoditas pangan pokok seperti beras dan daging.

"Menjelang Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri yang sebentar lagi akan kita hadapi, perlu antisipasi dengan baik terutama terkait dengan ketersediaan pangan pokok di masyarakat,"ucap Mentan dalam paparannya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama dengan Komisi IV DPR RI di Senayan, Jakarta,Kamis 18 Maret 2021.

Baca Juga: Teh Ninih Digugat Cerai Aa Gym, Ini Alasannya

Mentan menambahkan secara khusus Kementan memberikan perhatian serius dikarenakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya pada saat Ramadhan dan Idul Fitri akan banyak disoroti perihal ketersediaan, kecukupan stok sampai fenomena lonjakan atau penurunan harga pangan yang dapat mengganggu ibadah selama bulan suci tersebut.

"Langkah yang diambil Kementerian Pertanian adalah melalui optimalisasi penyediaan pangan dari dalam negeri, dan mempercepat proses impor untuk komoditas pangan yang belum sepenuhnya dicukupi dari dalam negeri, seperti kedelai, bawang putih, daging sapi dan kerbau serta gula pasir,"tambahnya.

Mentan mengatakan Kementan telah membuat perhitungan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok berdasarkan data yang tersedia. Sesuai prognosa neraca pangan pokok sampai bulan Mei 2021 diperkirakan stok dalam keadaan cukup. Beras diperkirakan akan surplus 12,56 juta ton, begitu juga jagung surplus 3,40 juta ton.

Baca Juga: Mahfud Md : Boleh Langgar Konstitusi Demi Rakyat

"Khusus beras surplus yang terjadi karena pada Maret dan April 2021 ini memasuki panen raya. Berdasarkan hasil perhitungan sampai dengan Minggu II Maret 2021 menunjukkan stok beras yang tersimpan di berbagai tempat seperti di Bulog, penggilingan, pedagang, PIBC dan lainnya, total stok mencapai 6,79 juta ton,"ujarnya.

Halaman:

Editor: Furkan Sangiang

Sumber: Kementan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah