Bantuan Stunting Terhenti, YAICI: Ini Bisa Memperburuk Permasalah Gizi

- 3 Mei 2023, 12:45 WIB
Bantuan Stunting Terhenti, YAICI: Ini Bisa Memperburik Permasalah Gizi
Bantuan Stunting Terhenti, YAICI: Ini Bisa Memperburik Permasalah Gizi /Dok. Yaici/

JS.PIKIRAM RAKYAT - Bantuan stunting bagi anak balita dan ibu hamil terhenti, dikarenakan upaya pemerintah mengucurkan bantuan penanganan tersebut tidak merata dan berefek bagi sebagian masyarakat.

Berdasarkan penelitian dari Yayasan Abhi Praya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), di DKI Jakarta 1 dari 4 balita mengkonsumsi kental manis setiap harinya. Dan dari 1.268 ibu, 341 (26,9%) diantaranya memberikan minuman kental manis kepada anak balitanya untuk pengganti gizi bagi buah hatinya.

Baca Juga: Selamat Hari Guru, Aktivis Bima: Pemerintah Harus Perhatikan Ini

Dari 341 ibu, 121 (35%) diantaranya memberikan kental manis kurang dari 1 kali sehari, sementara 220 (65%) lainnya memberikan lebih dari 1 kali sehari.

Kesalahpahaman persepsi terhadap kental manis inilah yang menjadi permasalahan serius dan memang perlu untuk ditangani oleh pemerintah serta didukung oleh seluruh elemen masyarakat.

Baca Juga: Isi Surat Penembak di Kantor MUI Jakpus: Minta Keadilan dan Bersumpah Atas Nama Allah

Sebab, hal ini dianggap sebagai salah satu faktor utama yang memperburuk permasalahan gizi di Indonesia, dimana saat ini Indonesia mengalami triple burden malnutrition berupa kekurangan, kelebihan, dan ketidakseimbangan gizi.

Dengan adanya hal tersebut, Asep Umar selaku Lurah Pejaten Barat telah melakukan upaya berbagai upaya untuk penurunan prevalensi stunting di daerahnya.

"Kita sudah lakukan launching Penanganan Gizi Buruk di bulan Oktober 2022, sebagai langkah lanjutan untuk pemberian bantuan pada anak-anak balita yang terkena stunting dan gizi buruk," Tutur Asep.

Halaman:

Editor: Ahmad D


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x