Ancaman Serius, Ekonomi Bukan Alasan untuk Menggantikan Susu dengan Kental Manis

- 18 Juli 2023, 18:24 WIB
Ancaman Serius, Ekonomi Bukan Alasan untuk Menggantikan Susu dengan Kental Manis
Ancaman Serius, Ekonomi Bukan Alasan untuk Menggantikan Susu dengan Kental Manis /Dok. Yaici/

Pemberian kental manis sebagai pengganti susu bagi anak-anak di masyarakat marjinal seringkali dikaitkan dengan keterbatasan ekonomi yang mereka hadapi. Namun, Tria ingin menyoroti bahwa ekonomi seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengorbankan gizi anak-anak dengan memberikan kental manis sebagai pengganti susu. Hal ini dianggap sebagai sebuah kesalahan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak-anak.

Lebih lanjut Tria memaparkan, meskipun kental manis dapat menjadi alternatif yang lebih terjangkau secara finansial, tetapi keputusan untuk menggantikan susu dengan kental manis adalah kesalahan yang berpotensi merugikan anak-anak.

“Kental manis tidak menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh anak-anak dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka. Selain itu, kandungan gula yang tinggi dalam kental manis dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk risiko obesitas dan gangguan kesehatan lainnya,” tegasnya.

Baca Juga: Dapatkan Dana KUR BRI Rp100 Juta di Tahun 2023, Hanya Pengajuan Pakai KTP dan KK

Masyarakat perlu menyadari bahwa kental manis bukan solusi yang tepat dalam memberikan gizi untuk anak-anak mereka.

“Meskipun situasi ekonomi yang sulit mungkin menjadi tantangan, tetapi ada upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga kesehatan perlu bekerja sama dalam menyediakan bantuan dan pendampingan untuk memastikan bahwa anak-anak menerima asupan gizi yang memadai,” lanjut Tria.

Dalam rangka menciptakan generasi yang sehat dan berkembang, penting bagi masyarakat untuk mendapatkan akses yang terjangkau dan berkelanjutan terhadap susu dan pangan bergizi lainnya. Kesalahan dalam memberikan kental manis sebagai pengganti susu harus diakui dan diperbaiki demi kepentingan kesehatan dan masa depan anak-anak.

Baca Juga: WeTV Original Dua Wajah Arjuna: Kisah Pemuda yang Berubah Menjadi Tampan

Melalui hal tersebut, perempuan yang menyelesaikan studi doktoralnya (S3) di Universitas Indonesia bermitra untuk kolaborasi penelitian dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) dan Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah dalam rangka mengetahui konsumsi kental manis di 3 wilayah provinsi yakni Banten, Yogyakarta, dan Jakarta.

“Hal ini kita lakukan untuk bersama-sama menciptakan kesadaran dan langkah-langkah nyata dengan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya konsumsi kental manis dalam jangka panjang,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Ahmad D


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x