Politik Gotong Royong, Kekhawatiran Menghadapi Pemerintahan Rasa Orde Baru

- 24 Februari 2024, 18:29 WIB
Politik Gotong Royong, Kekhawatiran Menghadapi Pemerintahan Rasa Orde Baru
Politik Gotong Royong, Kekhawatiran Menghadapi Pemerintahan Rasa Orde Baru /Pixabay/

JURNAL SUMBAWA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujan Komarudin mengatakan, penting bagi pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk merangkul pihak-pihak yang kalah.

Berdasarkan hasil hitung cepat, kemenangan Paslon nomor urut 2 sudah didepan mata. Agar dapat mengamankan kebijakan pemerintahannya, baik di tingkat eksekutif maupun legislatif, kubu Prabowo-Gibran Harus merangkul kubu lawan politiknya.

"Pihak pemenang itu bagaimanapun harus merangkul yang kalah dan di saat yang sama harus membangun koalisi pemerintahan, baik di pemerintahan eksekutif maupun legislatif, yang mayoritas, yang lebih besar dari oposisi, agar kebijakan-kebijakannya berjalan dengan mudah, lancar," kata Ujang.

Strategi ini telah dijalankan Presiden Jokowi di masa 10 tahun pemerintahannya, dan ia menyebutnya sebagai "demokrasi gotong royong".

Baca Juga: Paslon Nomor Urut 2 Dimotori Presiden Jokowi: Seperti Apa Komunikasi Politik Untuk Pemerintahan Kedepanya.

Karena itu, wajar bila Prabowo-Gibran yang mengusung tema keberlanjutan berusaha kembali menerapkannya dengan bantuan Jokowi, ujar Ujang.

Di periode pertamanya pada 2014-2019, Jokowi berhasil memperbesar koalisinya di tengah jalan dengan memasukkan Partai Golkar, PPP, dan PAN ke pemerintahan.

Selain itu, di periode keduanya pada 2019-2024, Jokowi tercatat menggandeng Gerindra dan PAN, bahkan memasukkan pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno yang menjadi pesaingnya di pemilihan presiden lima tahun silam ke kabinet.

Baca Juga: Usai Kericuhan, KPU gelar PSU Untuk 34 TPS di Kecamatan Parado Kabupaten Bima

Halaman:

Editor: Adhar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah