JURNAL SUMBAWA - Pasangan Calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo -Gibran memperoleh suara terbanyak dalam perhitungan cepat KPU, perhitungan cepat Sirekap menandakan hanya satu putaran saja.
Kubu pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang unggul dalam sejumlah hasil hitung cepat Pilpres 2024. Hal itu tentu dimotori Presiden Joko Widodo, mengingat Rakabuming Raka adalah putra kandung Jokowi.
Dalam menopang paslo nomor urut 2, Presiden Jokowi bertujuan untuk memastikan keberlanjutan program peninggalan Jokowi dan memuluskan program baru Prabowo. Lalu bagaimana masa depan pemerintahan Indonesia?
Menurut sejumlah anggota tim kampanye pasangan Prabowo-Gibran, Presiden Jokowi belakangan berupaya membangun komunikasi dengan ketua umum partai politik dari kubu dua pasangan lain: Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Juga: Usai Kericuhan, KPU gelar PSU Untuk 34 TPS di Kecamatan Parado Kabupaten Bima
Pada 12 Februari, atau dua hari sebelum pemungutan suara, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X membenarkan kabar bahwa ia sempat diminta Jokowi membantu menjembatani pertemuan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
PDI-P membentuk koalisi bersama PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo untuk mengusung pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
Lalu pada 18 Februari, empat hari setelah pemilu, Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta.
Baca Juga: Sejarah Pemungutan Suara Susulan Terbesar di Bima, Sebanyak 34 TPS Coblos Ulang di Satu Kecamatan