Network
JURNAL SUMBAWA - pemungutan suara susulan (PSS) yang dilaksanakan di Kecamatan Parado merupakan sejarah terbesar di Bima setelah kejadian kerusuhan Pembakaran TPS di berbagai desa di Kecamatan Parado Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diketahui, pembakaran TPS di kecamatan parado Kabupaten Bima tersebut tersebar di lima desa, yakni di desa Wane, Rato, Kanca, Kuta dan Lere.
"Sebanyak 34 TPS yang dilaksanakan PSU, beragam di setiap TPS, ada pencoblosan sampai di lima kertas suara dan ada yang satu kertas suara," ungkapnya Ketua KPU Kabupaten Bima Ady Supriadin saat dihubungi Sabtu 24 Februari 2024.
Menurut Ady, berdasarkan pasal 8O ayat (1) peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024, pelaksanaan pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
Baca Juga: Pengamanan Pemungutan Suara Ulang di Parado, Polri Perketat Keamanan 356 Pasukan Diterjunkan
Katanya, kerusuhan yang terjadi di Kecamatan Parado berujung pada pengerusakan TPS dan pembakaran kotak suara. Bahkan, kotak suara di lima desa Kecamatan Parado hampir terbakar semua.
" 64 kotak suara yang dibakar, sisa dari kotak suara yang tidak dibakar telah diamankan, dan sudah di bawa ke KPU Kabupaten Bima," bebernya dia.
"Hari ini dilaksanakan PSU, Jumlah Surat Suara yang digunakan pada pemungutan suara susulan sejumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah 2% cadangan," jawabnya Ady saat ditanya oleh wartawan Sabtu 24/2/24.
Baca Juga: Pengerusakan TPS dan Pembakaran Kotak Suara Satu Orang Lagi Ditangkap Polisi
