Melonjak Suara PSI di Website Pemilu2024.kpu.go.id, KPU Berdalih Kesalahan Sirekap

- 5 Maret 2024, 12:48 WIB
Melonjak Suara PSI di Website Pemilu2024.kpu.go.id, KPU Berdalih Kesalahan Sirekap
Melonjak Suara PSI di Website Pemilu2024.kpu.go.id, KPU Berdalih Kesalahan Sirekap /Ilustrasi KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Instagram @KPU RI/

JURNAL SUMBAWA - Melonjak naiknya suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam pemilihan legislatif DPR RI 2024 di Website pemilu2024 kpu go id menjadi pertanyaan besar bagi para politikus dan pengamat politik Indonesia.

Dengan melonjak naik suara PSI tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdalih kesalahan ada pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Sebelumnya, para pengamat politik menduga terjadi operasi senyap yang dilakukan oleh PSI lewat penyelenggara Pemilu 2024. Hal itu tentu adanya tindakan Penggelembungan Suara yang dilakukan oleh KPU.

Baca Juga: Suara PSI Melonjak Naik Diduga Operasi Senyap, Bawaslu Sebut Penggelembungan Suara Tidak Benar

Meski begitu, KPU sendiri telah membantah isu dugaan adanya Penggelembungan Suara untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2024 dalam pemilihan legislatif DPR RI 2024.

"Tuduhan Penggelembungan Suara itu tak benar, hanya saja ketidakakuratan Sirekap," kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik kepada wartawan, Senin 4 Maret 2024.

Menurutnya, sistem informasi Rekapitulasi (Sirekap) mengalami ketidakakuratan teknologi OCR (optical character recognition) dalam membaca foto formulir model C-hasil plano.

Baca Juga: Wakili Puan Maharani, Dasco Pimpin Rapat Paripurna DPR RI Ke-13

Hal ini, tentu memiliki peran penting serta aktif pengakses Sirekap untuk menyampaikan telah terjadinya ketidakakuratan tersebut.

Idham menjelaskan pihaknya sejak awal telah menjalankan rekomendasi Bawaslu, jika Sirekap perlu diakurasi data sesuai formulir model C-hasil. Idham menyebut data tersebut saat ini sedang dalam proses akurasi.

"Sekali lagi kami sampaikan bahwa hasil resmi perolehan suara peserta pemilu itu berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan secara berjenjang," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak naik ke Sirekap mencapai 13 persen. Melonjaknya suara PSI tersebut banyak yang menduga terjadi operasi senyap atau Penggelembungan Suara.

Atas dugaan yang tuduhan terjadi Penggelembungan Suara PSI itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Bagja menanggapi hal tersebut, bahwa itu tidak benar.

Baca Juga: Garansi Tepat Waktu dari Shopee, Keamanan Belanja Online Tanpa Khawatir Keterlambatan

"Itu tak benar, Bawaslu sudah melakukan verifikasi terkait dugaan itu," kata Rahmat Bagja di Jakarta Pusat, Senin 4 Maret 2024).

Bagja mengaku, Bawaslu telah melakukan verifikasi terkait dugaan penggelembungan suara PSI, bahkan Bawaslu turun langsung memverifikasi hingga ke lapangan.

"Kita turun verifikasi di lapangan, contohnya ada di Cilegon, ada juga di Jawa Tengah yang sudah selesai secara berjenjang," bebernya Rahmat Bagja.

Katanya, di beberapa daerah, hasil formulir c-hasil plano sama dengan formulir d-hasil di tingkat kecamatan. Meski begitu, kata dia, masih ada kesalahan membaca formulir ke Sirekap.

KPU juga 'lanjutnya' telah memperbaiki masalah teknologi Optical Character Recognation (OCR). Diketahui, KPU sempat mengungkapkan jika OCR yang digunakan Sirekap tidak akurat dalam membaca formulir c-hasil.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Vivo V30 dan Vivo V30 Pro, Smartphone Bertema Zamrud Khatulistiwa

Oleh karena itu, Bagja meminta KPU tidak berhenti melakukan rekapitulasi berjenjang secara manual. Sebab, kata dia, rekapitulasi berjenjang menjadi acuan untuk penghitungan suara.

"Yang kita tidak boleh itu berhenti rekapitulasi berjenjang manual, itu yang nggak boleh berhenti. Begitu maju laksanakan terus," ucap dia.***

Editor: Ahmad D


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah