JURNAL SUMBAWA - Final turnamen sepak bola Gubernur Cup 2022 yang diadakan di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga melanggar protokol kesehatan.
Dari kegiatan final turnamen tersebut Ruslan Turmudzi selaku Komisi IV DPRD NTB meminta kepada Kapolda untuk turun tangan terkait kasus ini
Ia mendesak kepada Polda NTB melakukan penegakan hukum secara adil.
Baca Juga: Tanda Diakhir Zaman Akan Muncul Makhluk Ini Sebagai Perusak Alam, Siapakah Dia?
"Kami dukung dan dorong Pak Kapolda untuk memproses hukum secara tuntas terkait kerumunan penonton pertandingan sepak bola yang berlangsung di Kabupaten Bima tersebut," kata Ruslan
Ia menegaskan agar menuntut adanya proses hukum yang menyeluruh.
Namun, menurutnya, pejabat publik yang hadir dalam kegiatan tersebut juga harus dipanggil, bukan hanya penyelengara
Kita dorong aparat penegak hukum agar menegakkan prinsip berkeadilan.
Baca Juga: Cara Mencairkan Dana KUR BRI Menggunakan HP Tanpa Mengantri ke Bank
"Pejabat publik yang hadir di kejuaraan sepak bola itu juga harus dipanggil untuk dimintai keterangannya," katanya.
"Kalau ini dilakukan, baru namanya enggak tebang pilih," Tegas dia.
Prihatin dengan sikap Gubernur NTB
Dia mengatakan, sebagai seorang pemimpin, gubernur tidak seharusnya melakukan hal tersebut.
Apalagi saat ini kasus Covid 19 meningkat dan masyarakat tengah mengantisipasi menyebarnya virus Covid 19 varian Omicron.
Selaku pemimpin, kata dia, gubernur seharusnya memberikan contoh yang baik.
"Jujur atas nama pribadi dan lembaga dewan, saya prihatin tas kerumunan masyarakat di partai final kejuaraan sepak bola Gubernur Cup 2022 yang mempertemukan antara Sape Putra United melawan Wera FC tersebut," kata dia.
Baca Juga: Dua Orang Diduga Bandar Narkoba, Akhirnya Diringkus Tim Opsnal Resnarkoba
"Ingat, kita ini masih PPKM level 3 tapi kok malah membiarkan ribuan orang kayak begitu di satu lapangan," lanjutnya seperti yang dikutip di Antara 22 Februari 2022.***