JURNAL SUMBAWA - Terduga pelaku pencabulan yang terjadi di Bima Nusa Tenggara Barat ditangkap polisi, dengan peristiwa tersebut warga melakukan aksi pengerusakan rumah milik terduga pelaku.
Aksi pengerusakan rumah terduga pelaku pencabulan yang terjadi Senin 16 Mei 2022 sekitar pukul 11.50 WITA di Kelurahan Oimbo Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) langsung direspon Polres Bima Kota.
Polres Bima Kota Polda NTB langsung merespon cepat informasi ada peristiwa pengerusakan rumah warga yang diduga melakukan pencabulan.
Baca Juga: Polda Jatim Sebut Jumlah Korban Kecelakaan Maut di Tol Surabaya-Mojokerto Bertambah Jadi 15 Orang
Dipimpin langsung Wakapolres Bima Kota Kompol Mujahidin bersama dengan anggotanya dengan di back up Brimob Bima dan langsung menghalau warga agar tidak terus main hakim dan merusak rumah terdug pelaku.
Selain berhasil mengamankan suasana dan mengamankan HA, terduga pelaku pun berhasil dievakuasi dari amukan massa dan langsung dievakuasi di Mako Polres Bima Kota.
Guna mengantisipasi aksi susulan dari massa yang terlanjur emosi atas dugaan pencabulan oleh terduga.
Baca Juga: Terungkap, Pengeroyok Ade Armando Kini Sedang Diburu Polda Metro Jaya
Wakapolres Bima Kota mewakili Kapolres Bima Kota, langsung bertemu dengan sejumlah pihak terkait.
Mulai dari Camat Rasanae Timur, Kapolsek Rastim, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa Kelurahan Oimbo, Lurah Oimbo, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat.
Saat itu juga jelas Kompol Mujahidin, seluruh elemen terkait, ikut terlibat dan bisa ikut mendinginkan suasana agar tidak terjadi emosi massa hingga kembali berbuat anarkis alias main hakim sendiri.
Baca Juga: Event MotoGP Mandalika, Polda NTB Siapkan Personil Pengamanan 3.472 Personil
Pertemuan dengan elemen terkait itu, sambung Wakapolres Bima Kota, praktis telah mendinginkan suasana.
"Kondisi terkini pasca peristiwa pengerusakan rumah terduga pencabulan, terbilang aman dan kondusif,"jelas Kompol Mujahidin.
Ia mengimbau pada warga agar tidak main hakim sendiri. Percayakan pada pihaknya untuk menangani proses hukum setiap peristiwa yang terjadi.***