JURNAL SUMBAWA - Muhamad Lutfi, selaku walikota bima ruang kerja nya digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan dugaan korupsi suap dan pengadaan Barang dan Jasa pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Bukan hanya ruang kerja walikota bima, akan tetapi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menggeledah ruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima.
Namun disisi lain, orang masih bertanya-tanya siapakah sosok walikota bima Muhamad Lutfi, SE. Untuk mengetahui profil selengkapnya simak penjelasan dibawah ini.
Baca Juga: Dugaan Kasus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa, KPK Geledah 3 Ruang Kerja di Kantor Walikota Bima
H. Muhammad Lutfi, SE, lahir di Bima tanggal 15 Agustus 1971, walaupun ia lahir di Bima dirinya dibesarkan di Ibukota Jakarta dan menempuh pendidikan disana.
Muhamad Lutfi mulai menempuh pendidikan dibangku Sekolah Dasar (SD) Rawa Badak di Jakarta Utara dan tamat pada tahun 1985. Setelah itu ia menempuh pendidikan sekolah menengah di SMPN 30 Jakarta Utara dan tamat pada tahun 1987.
Tidak berhenti disitu, Muhamad Lutfi juga melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Pergunas dan tamat pada tahun 1991.
Baca Juga: 4 Fakta Penggeladahan Kantor Walikota Bima Oleh KPK, Nomor 4 Bikin Merinding dan Dilarang Mendekat
Kemudian, Muhamad Lutfi melanjutkan studinya di dunia kemahasiswaan melalui pendidikan tinggi di Akademik Bank Indonesia pada tahun 1992-1995. Ia pun menempuh program extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 – 1999. Terakhir, di STIE Yayasan Administrasi Indonesia, Jakarta pada tahun 2000 - 2008.
Muhamad Lutfi tidak hanya fokus di dunia kampus saja, namun dirinya menggeluti organisasi saat masanya jadi mahasiswa, salah satunya di organisasi AMPI di periode 2005 hingga 2010
Selain itu juga, dirinya juga masuk di salah satu organisasi nasional dan menduduki posisi sebagai Ketua Komisariat PMII Aba Abi pada tahun 1994. Ini menjadi jejak karirnya yang pertama dalam organisasi.
Baca Juga: Digeledah KPK! Begini Kata Wali Kota Bima
Latar belakang keluarga yang agamais mendorongnya ikut serta dalam ormas Islam. Ia adalah tokoh kepemudaan berbasis Nadlatul Ulama. Pada tahun 2012 ia tergabung dalam PP GP Ansor, serta menjadi Sekretaris Badan Wakaf PBNU selama tahun 2010 hingga 2015.
Setelah berkarir di dunia kemahasiswaan dan Ormas, Muhamad Lutfi tergabung disalah satu partai politik sejak tahun 2003 hingga sekarang.
Pada tahun 1999 ia telah menjadi Pimpinan Perusahaan Opini Indonesia (Pers), posisi yang dipegangnya hingga tahun 2008. Tahun 2002 hingga 2004 ia menjadi Direktur PT. Messindo Persada Lift.
Baca Juga: Kantor Walikota Bima Dimasuki KPK, Netizen Malah Sebut Gempa 8,9 Berpusat di Kantor Walikota Bima
Muhammad Lutfi di periode yang sama, ia menjabat sebagai Komisaris PT. Rahma Timador, dan di tahun 2007 hingga 2008, ia menjadi Komisaris PT. Wisata Hiburia
Kemudian Muhammad Lutfi, SE, menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar selama periode 2009 – 2014 mewakili Dapil Nusa Tenggara Barat, dan dirinya juga terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Golongan Karya.
Saat menjadi anggota DPR RI, Muhamad Lutfi membidangi Komisi VIII yang membidangi masalah sosial, agama, KPAI, BAZNAS, Penanggulangan bencana dan pemberdayaan perempuan.
Baca Juga: Penyelidikan Kasus Korupsi! KPK Geledah Kantor Wali Kota Bima
Tak berhenti disitu, Muhamad Lutfi mengambil bagian sebagai calon walikota bima pada tahun 2018 bersama dengan pasangan calon Feri Sofiyan, dan dilantik pada tanggal 26 September 2018 di Mataram.***