Harga Jagung Anjlok, Begini Kata Pemerintah Daerah

18 April 2024, 11:37 WIB
Harga Jagung Anjlok, Begini Kata Pemerintah Daerah /Rapat koordinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama dengan stakeholder yang ada/

JURNAL SUMBAWA - Harga jagung yang melesat jauh dari harapan masyarakat Kabupaten Bima memicu reaksi unjuk rasa masyarakat Kabupaten Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu 17 April 2024.

Dari unjuk rasa yang dilakukan masyarakat Kabupaten Bima, Bupati Bima melalui Kabag Prokopim Setda Suryadin mengaku anjloknya harga jagung saat ini bukan kewenangan Pemerimtah Daerah Kabupaten Bima.

Akan tetapi, hal tersebut merupakan tanggung jawab Badan Pangan Nasional (BND) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

Baca Juga: Harga Jagung Anjlok, di Berbagai Titik Warga Bima dan Dompu Turun Aksi

"Terkait harga komoditi jagung ini bukan kewenangan Pemerintah Daerah, tapi itu kewenangan BPN dan Kementan," kata Suryadin Rabu 17 April 2024.

Suryadin mengungkapkan, meski begitu, Pemerintah Daerah Kabupaten Bima telah menyikapi keresahan petani soal harga jagung ini.

Pemerintah Daerah telah melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama sejumlah pihak untuk menemukan solusi atas permasalahan harga jagung.

Baca Juga: Tuntut Kenaikan Harga Jagung, Warga Kabupaten Dompu Blokir Jalan

Rapat Koordinasi tersebut dilangsungkan di ruang rapat Wakil Bupati Bima, kemudian dihadiri langsung oleh dua perusahaan pembeli jagung yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bima.

Selain itu, rakor itu juga dihadiri pula oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pertanian, Diskoperindag, Dinas Ketahanan Pangan. Termasuk melibatkan unsur-unsur lain seperti TNI/Polri.

"Tindak lanjuti keresahan petani, kami langsung Rakor bersama sejumlah OPD di ruang rapat Wakil Bupati Bima," tuturnya dia.

Baca Juga: Miliki Narkoba Jenis Sabu Seberat 3,18 Gram Dikerangkeng Polisi

Suryadin mengungkapkan, hasil Rakor telah disampaikan ke Kementan dengan meminta agar harga jagung dinaikkan sesuai keinginan para petani. Keinginan petani itu diharapkan dapat diakomodir oleh Kementan.

"Sudah kami Surati sampai ke Kementan, semoga harapan petani diterima," bebernya.

Sementara itu, terhadap para petani yang berunjuk rasa yang menyampaikan aspirasi agar tidak bertindak anarkis seperti blokade jalan. Karena hal demikian dapat mengganggu pengendara yang sedang melintas.

Baca Juga: 5 Tanda Akhir Zaman yang Sudah Muncul Sekarang Kata Abdul Somad

"Kami pahami kondisi masyarakat. Silakan saja sampaikan aspirasi, asal tidak blokade jalan yang dapat mengganggu aktivitas lalu lintas," jelasnya ***

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler