Maka melalui ibadah puasa inilah potensi jiwa kemanusiaan di dalam membahagiakan, menolong dan senantiasa peka terhadap kondisi orang lain dilatih sehingga pada akhirnya kita akan menjadi manusia yang sebaik-baik manusia.
Baca Juga: Dugaan Maling Uang Rakyat Oleh Dirut PDAM Giri Menang, LSM: Korupsi yang Tersistim harus Dibongkar
Sebagaimana salah satu hadits mengatakan bahwa "Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia yang lainnya".
2. Konsisten dengan waktu
Ibadah puasa merupakan ibadah yang telah ditentukan waktunya. Waktu yang telah diciptakan oleh Allah akan senantiasa berputar sesuai dengan aturan dan ketentuan-Nya serta tidak dapat diputar kembali.
Bahkan Allah SWT bersumpah atas nama waktu sesuai dengan firman dalam surat Al-asr ayat 1-3 yang artinya
"Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam keadaan kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, yang senantiasa menasehati dalam kebenaran dan kesabaran"
"Ayat diatas mengajarkan kita agar senantiasa memanfaatkan waktu untuk mengerjakan kebaikan baik untuk dirinya maupun orang lain dan senantiasa beribadah kepada-Nya terutama puasa ketika memasuki bulan Ramadhan," ungkapnya Abdul Somad.
"Ibadah puasa yang dimulai sejak terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari atau masuknya waktu magrib melatih kita untuk senantiasa konsisten dengan waktu" jelasnya.