Kiamat! Rusia vs Ukraina, Kekhawatiran Perang Dunia III dan Ancaman Bencana Nuklir

10 Maret 2022, 17:35 WIB
Kiamat! Rusia vs Ukraina, Kekhawatiran Perang Dunia III dan Ancaman Bencana Nuklir /REUTERS/@AYBURLACHENKO/

JURNAL SUMBAWA - Invasi Rusia ke Ukraina menimbulkan kekhawatiran akan adanya ancaman Perang Dunia III dan bencana nuklir akan terjadi.

Wacana Perang Dunia III tersebut cukup mengerikan, mengingat Rusia dan Ukraina sama-sama memiliki sumber daya nuklir.

Pakar Hukum Nuklir Universitas Airlangga, Dr. Intan I. Soeparna, menilai bukan tidak mungkin Rusia akan menggunakan senjata nuklir untuk menyelesaikan konflik Ukraina.

Baca Juga: Kepala IKN akan Langsung Bekerja Setelah Dilantik Presiden Jokowi

Menurut Intan, Rusia tidak menandatangani Treaty Prohibition of Nuclear Weapon (TPNW), sehingga negara itu tidak terikat pada norma dalam traktat tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin, juga sempat mengungkapkan bakal menggunakan senjata nuklir sebagai opsi terakhir apabila negosiasi penghentian perang ini tak mendapatkan kesepakatan.

Melihat kemungkinan ini, Intan menilai pencegahan penggunaan nuklir bakal bergantung dari keberhasilan negara dunia dan rakyat Rusia mendesak Putin.

Baca Juga: Aksi Pemerkosaan Adek Ipar di Bima Nusa Tenggara Barat, Kini Ditahan Polisi

"Jadi, pencegahan penggunaan nuklir saat ini sangat bergantung dari keberhasilan desakan negara lain dan rakyat Rusia sendiri. Sementara Rusia (Putin) harus mempertimbangkan konsekuensi dari perang nuklir," jelas Intan 9 Maret 2022.

Meski demikian, sejumlah pengamat menilai Perang Dunia III sukar terjadi.

Wahyu menilai, Rusia tidak menggunakan kekuatan militer secara penuh untuk menyerang Ukraina. Ia juga mengatakan Rusia tidak menghancurkan Ukraina secara total.

Baca Juga: Hasil Liga 1 Madura United vs Barito Putera: Gol Beto di Injury time, Buyarkan Kemenangan Laskar Antasari

Selain itu, aktor besar dunia untuk Perang Dunia III, seperti NATO dan Amerika Serikat, tidak menerjunkan pasukan mereka.

Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO hanya memberikan bantuan peralatan militer. Hal ini menjadi salah satu alasan kemungkinan Perang Dunia III amat kecil terjadi.

Wahyu juga menyinggung bahwa negara Barat tidak berani bertempur dengan Rusia.

"Karena mereka tak berani bertempur. Bagaimana caranya untuk menjatuhkan Putin tanpa harus mereka ikut berperang, ya sanksi," jelas Wahyu saat ditanya soal alasan negara Barat menjatuhkan sanksi ke Rusia.

Baca Juga: PT. SNS Mengalami Kerugian Rp713.606.761, Seorang Karyawati Lakukan Orderan Barang Fiktif

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Prof. Dr. Moestopo, Fadra, juga memiliki pendapat yang sama.
"Saya pikir, di sini, banyak negara yang berpikir trauma Perang Dunia II sangat besar. Perang dingin juga menyeret beberapa negara juga ekonominya ke dalam keterpurukan," kata Fadra Rabu 9 Maret

Menurut Fadra, negara-negara Barat tak menginginkan terjadinya Perang Dunia III, meski tak menutup kemungkinan eskalasi perang akan meningkat.

Fadra juga menilai kesiapan AS dan NATO bakal menjadi penentu pecah atau tidaknya Perang Dunia III.

"Ini juga bergantung dari NATO dan Amerika Serikat, apakah mereka siap untuk hal itu," tuturnya lagi.

Baca Juga: Kekhawatiran Kapolda NTB di Event MotoGP Mandalika, Banyak Kendala yang Dihadapi Pihak Kepolisian

Selain itu, Fadra menyoroti keuangan NATO yang menjadi masalah. Ia menyatakan, sejumlah negara NATO sudah mengeluhkan biaya yang dikeluarkan untuk pakta tersebut tidak sedikit.

"Sehingga mereka mulai melihat lagi apakah penting ini NATO," lanjutnya.

Sementara itu, Pengamat HI dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, mengatakan bahwa Putin tidak membutuhkan kemenangan dari konflik nuklir.***

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler