JURNAL SUMBAWA - Presiden Rusia Volodymyr Zelensky lolos dari upaya pembunuhan Intel Rusia
Volodymyr Zelensky Presiden Ukraina lolos dari upaya pembunuhan berkat informasi yang dibocorkan oleh anggota badan intelijen Moskow.
Baca Juga: Indra Kenz Telah Ditahan, Doni Salmanan Terancam 20 Tahun Penjara Terkait Dugaan Penipuan Quotex
The Times dalam laporannya hari Kamis 3 Maret 2022 mengungkap tiga plot pembunuhan yang digagalkan tersebut.
Anggota Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) yang anti-perang telah membocorkan informasi upaya pembunuhan itu kepada pemerintah Ukraina.
Dan itu telah dibenarkan oleh salah satu pejabat Kiev.
Ada dua kelompok tentara bayaran yang secara terpisah berencana untuk membunuh Presiden Zelensky.
Saya dapat mengatakan bahwa kami telah menerima informasi dari [Dinas Keamanan Federal Rusia], yang tidak ingin mengambil bagian dalam perang berdarah ini,” kata Sekretaris Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, kepada stasiun televisi lokal.
The Times, mengeklaim dalam laporannya bahwa tentara bayaran dari Wagner Group yang didukung Kremlin berada di belakang dua upaya pembunuhan tersebut.
Jika mereka berhasil, Moskow dapat menyangkal keterlibatan langsung dalam rencana pembunuhan itu.
"Mereka akan masuk ke sana dengan misi yang sangat terkenal, sesuatu yang ingin disangkal oleh Rusia-pemenggalan kepala negara adalah misi besar," kata seorang sumber diplomatik kepada surat kabar yang berbasis di London tersebut.
Sumber diplomatik itu mengatakan masih ada lebih dari 400 anggota Wagner Group di Kiev.
Setelah anggotanya menyusup ke Ukraina dengan daftar pembunuhan, 24 pejabat yang kematiannya akan menyebabkan kekacauan di pemerintah Ukraina.
Baca Juga: Surga yang Dirindukan Untuk Perempuan Sholehah, Ini Kisah Mutiah yang Berbakti Kepada Suaminya
Presiden Ukraina Zelensky juga menghindari upaya pembunuhan pada hari Sabtu pekan lalu di pinggiran Kiev ketika sekelompok pembunuh Chechnya dibawa keluar sebelum mereka bisa menemui sang presiden.
Pada awal konflik pekan lalu, Amerika Serikat (AS) menawarkan untuk mengevakuasi Zelensky dari KiEv saat pengepungan berlangsung tetapi dia menolak.***