Buka Rakernas FKUB, Kepala BPIP Sebut FKUB Miniatur Kebhinekaan

2 Desember 2022, 11:32 WIB
Buka Rakernas FKUB, Kepala BPIP Sebut FKUB Miniatur Kebhinekaan /BPIP/

JURNAL SUMBAWA - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) merupakan miniatur kebhinekaan yang dapat menyatukan latar belakang agama.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kota Palu, Kamis, 1 Desember 2022.

Yudian Wahyudi berharap FKUB dapat memberikan harmonisasi beragma khususnya di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Baca Juga: Benny Susetyo : Berpancasila Dengan Rasa , Gerak Positif Kunci Kesuksesan Masa Depan Bangsa

"Kerukunan umat beragama menjadi kunci terpenting dalam terbentuknya FKUB yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," paparnya.

FKUB merupakan wadah yang dibentuk oleh masyarakat dan di fasilitasi pemerintah dalam rangka membangun dan memelihara serta memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan bagi seluruh pemeluk agama di Indonesia.

Ia juga menyebut terdapat tiga indikator dalam penilaian indeks kerukunan umat beragama, yaitu toleransi, kesetaraan dan kerja sama.

Baca Juga: Kasus ITE Terdakwa Inisial W terkesan Digantung! Ketum HMI Cabang Bima: Ada Potensi Konflik Etnis di Bima

"Indikator toleransi merepresentasikan dimensi saling menerima dan menghargai perbedaan," ujarnya

"Kesataraan mencerminkan keinginan saling melindungi, memberi hak dan kesempatan yang sama dengan tidak mengedepankan superioritas," sambungnya.

Ia berharap sebagai warga negara yang religious sekaligus nasionalis dapat mampu menafsirkan posisi agama dan konstitusi dalam kehidupan bernegara.

Baca Juga: Gubernur NTB Pandang Sebelah Mata! Fokus Pembangunan di Lombok, Tak Pernah Lirik Musibah di Bima

Dirinya juga mengaku bangga telah diundang dalam Rakernas FKUB di Kota Palu, selain memiliki potensi Sumber Daya Alam yang baik, Palu juga terkenal dengan adatnya yang kokoh dan kehidupan beragamanya yang harmonis, yang jauh dari kata konflik dan intoleransi.

Dalam kesempatan yang sama Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura mengapresiasi terselenggaranya Rakernas FKUB tahun 2022 ini.

Ia berharap dalam pertemuan tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Indonesia ini dapat menjadi arti dan makna terutama dalam ketukunan umat beragama di Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Warga Desa Renda di Kabupaten Bima Boikot Jalan: Menuntut Anggaran Kebakaran Tidak Jelas

"Atas nama Pemda Provinsi saya menyabut baik kepada smeua pihak yang sudah berpartisipasi," ujarnya.

Ia berharap diselenggarakannya Rakernas dapat merumuskan program dan kegiatan FKUB yang sangat baik bagi kehidupan umat beragama.

"Beragamnya agama di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah, FKUB menjadi garda terdepat dalam menjaga harmonisasi," paparnya.

Baca Juga: Statistik Pertandingan Timnas Uruguay vs Korea Selatan dan Line-up di Piala Dunia 2022 Qatar

Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Tengah Prof. Dr. KH. Zaenal Abidin, M.Ag Rakernas yang akan diselenggarakan selama 3 hari ini menjadi semangat bersama untuk menciptakan situasi kondusif.

"Antusias dan semangat ini menjadi bukti membangun kerjasama yang semakin tinggi terutama di Daerah," paparnya.

Dengan mengusung tema "Meneguhkan Kerukunan, Membangun Peradaban" menjadi landasan kita untuk menyelesaikan persoalan-persoalan agama.

Baca Juga: Skenario Pertandingan dan Prediksi Line-up Timnas Korea Selatan dan Uruguay di Piala Dunia 2022 Qatar

"Agama jangan sampai menjadi pemicu kegaduhan. Semua agama mengajarkan kebaikan dan kedamaian," tegasnya.

Dirinya juga mengaku agama selalu memberikan solusi untuk persatuan dan kesatuan seluruh persoalan Bangsa.

"Agama memberikan solusi untuk persatuan dan kesatuan seluruh persoalan bangsa," terangnya.

Baca Juga: Berikut 3 Ramalan Zodiak Jumat 25 November 2022 Ada Cancer, Leo dan Virgo Tentang Kesehatan, Cinta dan Karir

Hal senada disampiakan Ketua Asosiasi FKBUB Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet. Menurutnya banyak agama bukan untuk bertikai tetapi tuhan menurunkan agama untuk dipilih.

"Kenapa agama ini semua jadi banyak, Tuhan menurunkan banyak agama bukan untuk bertikai dan berkelahi bukan untuk berselisih diantara kita, tetapi tuhan menurunkan banyak agama untuk dipilih salah satu dari agama-agama yang ada di Indonesia," paparnya.

Ia juga berharap para tokoh agama, pemerintah daerah sampai Pusat harus memahami bagaimana beragama yang benar sehingga dapat dicontoh oleh masyarakatnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 25 November 2022, Virgo Anda Berencana Untuk Melanjutkan ke Pendidikan Tinggi

"Saya berharap kedepan nanti peradaban yang terbangun agama menjadi solusi dan alternatif sehingga tokoh-tokoh agama harus melalui pemahaman agama yang benar", paparnya.

Ia juga mendorong Pemeringah Pusat dapat mendukung dan merealisasikan Peraturan Bersama Menteri tentang FKUB menjadi peraturan Presiden.

"Peraturan bersama menteri ini mudah-mudahan segera direlisasikan menjadi Kepres atau Perpres," ujarnya.***

Editor: Muslimin

Tags

Terkini

Terpopuler