Sidang Isbat Ditiadakan: Penetapan Puasa di Indonesia Apakah Ada Perbedaan? Begini Penjelasanya

- 9 Maret 2024, 18:22 WIB
Agenda sidang isbat pemerintah Indonesia
Agenda sidang isbat pemerintah Indonesia /Tangkap layar instagram/

Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini Cara dan Adab Ziarah Kubur Kata Buya Yahya

Metode ini menggunakan penghitungan hari kalender Hijriah seperti dalam metode hisab, tapi tetap mengandalkan penampakan hilal secara langsung oleh mata untuk penetapan awal bulan.

Hilal harus berada di posisi minimal 3 derajat di atas ufuk dengan elongasi – jarak sudut bulan-matahari – minimal 6,4 derajat.

Ini sesuai dengan kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang pertama diterapkan di Indonesia pada 2022.

Kementerian Agama rencananya akan menggelar sidang isbat pada 10 Maret, yang bakal dihadiri duta besar negara sahabat, perwakilan organisasi Islam, dewan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Komisi VIII DPR.

Baca Juga: Jelang Bulan Ramadhan, Ketersediaan Pangan Asal Ternak Terpantau Aman dan Mencukupi

Sidang ini akan membahas posisi hilal berdasarkan hisab dan hasil pemantauan hilal di 134 lokasi di seluruh Indonesia, sebelum menentukan tanggal 1 Ramadan.

Sebagai catatan, meski belum menetapkan secara resmi, Kementerian Agama dan NU sebelumnya telah memprediksi awal Ramadan akan jatuh pada 12 Maret. Ini tercantum dalam kalender Hijriah keluaran Kementerian Agama dan almanak terbitan NU.

Sementara itu, sidang isbat akan kembali digelar pada tanggal 29 Ramadan untuk menentukan awal Syawal atau tanggal hari raya Idul Fitri.

Disisi lain, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nahsir menilai, metode hisab sesungguhnya dapat memberi kepastian soal tanggal, bulan, dan tahun baru yang menjadi rujukan seluruh umat Islam.

Halaman:

Editor: Adhar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x