Baca Juga: Mentan dan KSAD Sepakat Perluas Areal Tanam Melalui Pompanisasi
"Agar pasti dan bisa menjadi rujukan seluruh dunia Islam, sebaiknya untuk mengatasi perbedaan, umat Islam sedunia menyetujui adanya satu kalender Islam global tunggal," kata Haedar dikutip JS dari BBC.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah di Kementerian Agama, Adib, mengatakan Indonesia bukanlah negara agama ataupun sekuler. Makanya sidang isbat diperlukan sebagai wadah kebersamaan.
"Sidang isbat dibutuhkan sebagai forum bersama mengambil keputusan," kata Adib.
"Ini diperlukan sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan acuan bagi umat Islam untuk mengawali puasa Ramadan dan ber-Lebaran."
Dari perbedaan-perbedaan itu, wakil presiden Ma'ruf Amin juga menegaskan, lewat video yang dipantau langsung JS dari tiktok, agar sekiranya masyarakat yang menjalankan puasa tetap konsisten saat mengikuti ketentuan Muhammadiyah maupun NU.
"Yang ikut Pemerintah ya ikut Pemerintah, kalau puasanya ikut Muhammadiyah lebaran ikut Muhammadiyah, Jangan nanti puasa ikut Pemerintah lebaranya ikut Muhammadiyah, wah itu yang tidak betul" Kata Ma'ruf Amin.***