Kantongi Gelar Masters Pertama, Taylor Fritz Jadi Petenis Nomor satu AS dan Naik Peringkat 13 Dunia

21 Maret 2022, 14:27 WIB
Kantongi Gelar Masters Pertama, Taylor Fritz Jadi Petenis Nomor satu AS dan Naik Peringkat 13 Dunia? /Instagram/@taylor_fritz/

JURNAL SUMBAWA - Taylor Fritz berhasil menyabet gelar Masters 1000 pertama dalam kariernya sekaligus menyebabkan kekalahan pertama Rafael Nadal pada musim 2022 di final BNP Paribas Open, Indian Wells.

Di pertandingan terbesar dalam kariernya sampai saat ini, petenis tuan rumah sukses memetik kemenangan 6-3, 7-6 atas petenis berkebangsaan Spanyol, Rafael Nadal di BNP Paribas Open.

Taylor Fritz diprediksi naik ke peringkat 13 dunia setelah kemenangan BNP Paribas Open dan menjadi petenis nomor 1 AS, menggantikan Reilly Opelka.

Baca Juga: Terhenti di Final Indian Wells, Ini Profil Lengkap dan Karier Rafael Nadal

Sementara itu, Rafael Nadal yang selanjutnya akan berkompetisi di Monte Carlo akan naik ke peringkat 3 duniawi.

Petenis berusia 24 tahun melancarkan semua serangan agar mencegah petenis berusia 35 tahun, Rafael Nadal memenangkan gelar Masters 1000 ke-37 dalam kariernya dan mematahkan 20 kemenangan beruntun yang telah ia bangun sejak awal musim ini.

Namun, petenis tuan rumah hampir tidak akan memasuki lapangan demi kemenangan yang menentukan dalam kariernya. Setelah mencederai pergelangan kaki di akhir semifinal melawan Andrey Rublev, ia memperparah cedera ketika melakukan pemanasan sebelum final.

Baca Juga: Tanpa Bunga, Cairkan dana KUR BSI Secara Online Tanpa Ribet

“Saya bahkan tidak bisa mulai untuk mendeskripsikan seberapa menggelikan bahwa saya bisa bermain dengan cara saya bermain kali ini. Saya tidak pernah merasakan rasa sakit separah itu dalam hidup saya sebelum pertandingan,” aku Taylor Fritz.

“Kami melakukan banyak hal jelang pertandingan dan saya melalui emosi yang naik turun sebelum pertandingan, dari memikirkan tidak ada cara bagi saya untuk bermain dengan kondisi seperti itu, lalu mengatasi pergelangan kaki, melakukan banyak hal untuk mengatasinya. Saya memasuki lapangan dan hal itu tidak benar-benar mempengaruhi saya.”

Petenis unggulan ke-20 lalu melakoni pemanasan kedua, tetapi setelah sesi tersebut, timnya menyarankan agar dirinya tidak melakoni pertandingan.

Tetapi, ia tidak menyerah bahkan ia membuka set pertama dengan 4-0 sebelum akhirnya mengklaim set tersebut.

Baca Juga: Jadwal Link Live Streaming MotoGP Mandalika

Rafael Nadal mulai memperlihatkan kemampuan terbaik di set kedua dan tampil solid dari area baseline. Tetapi dari kedudukan 4-4, petenis tuan rumah mulai memperlihatkan kekuatannya.

Juara Australian Open musim 2022 harus mengamankan peluang match point pada kedudukan 4-5 sebelum memaksakan babak tiebreak yang berkualitas tinggi.

Ia pun meningkatkan serangannya di momen-momen kunci, tetapi Taylor Fritz menemukan senjata yang lebih ampuh dan pada akhirnya menyelesaikan pertandingan dengan kombinasi servis dan forehand impresif.

Melakoni final turnamen Masters 1000 untuk kali pertama dalam kariernya, petenis berusia 24 tahun menjadi petenis putra AS pertama yang menjuarai BNP Paribas Open sejak Andre Agassi musim 2001 dan menjadi juara termuda di Indian Wells sejak Novak Djokovic musim 2011.

Baca Juga: Hasil La Liga Spanyol: Barcelona Hajar Real Madrid 4-0, Aubameyang Cetak Brace

“Memenangkan turnamen ini, terutama di Indian Wells, ini adalah salah satu mimpi masa kecil saya yang tidak pernah saya pikirkan bisa menjadi nyata. Saya terus mengatakan, tidak, tidak, ini benar-benar tidak nyata,” tukas Taylor Fritz.

Kemenangan tersebut menyamai pencapaian terbaik petenis tuan rumah terkait peringkat petenis yang ia kalahkan, setelah ia mengalahkan petenis peringkat 4 dunia, Alexander Zverev di Indian Wells musim 2021.

Tetapi, kemenangan tersebut menjadi kemenangan pertamanya dari sembilan pertemuan melawan Tiga Besar dan kini head to head antara dirinya dan Rafael Nadal menjadi imbang dengan 1-1.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film India Bergenre Thriller Terbaik yang Menegangkan, Ada yang Diangkat dari Kisah Nyata Lho!

“Di sebagaian besar karier saya, saya selalu kalah melawan petenis terbaik dunia. Saya selalu merasa bahwa mereka tidak terkalahkan. Jadi, melakukannya di salah satu panggung terbesar, tidak ada jalan lain. Untuk memenangkan gelar prestisius, anda harus mengalahkan petenis terbaik. Ia belum terkalahkan musim ini,” tambah Taylor Fritz.

“Saya harap ia baik-baik saja. Pastinya ada sesuatu yang terjadi. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi tubuhnya setelah memenangkan 20 pertandingan.”

Editor: Jahruddin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler