Network
JURNAL SUMBAWA - Pada moment pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima periode 2022-2023, fitrah ketum terpilih sampaikan Tiga Krisis yang dialami Indonesia sekarang ini.
Sebelumnya, Fitrah selaku Ketum terpilih mengucapkan terimakasih atas kehadirannya dan kontribusi berbagai pihak baik itu alumni maupun lembaga yang tidak terikat sehingga terselenggaranya acara pelantikan dan perjalanan Hmi Cabang Bima
Ketum HMI Cabang Bima "fitrah" menguraikan, setiap zaman ada orangnya, setiap orang ada zamannya dan tidak ada yang menyangka bahwa dunia saat ini mengalami krisis.
Baca Juga: Ketum PB HMI Sampaikan Bela Sungkawa untuk Tragedi Gempa di Jayapura dan Turki
Krisis tersebut yaitu krisis ekonomi, pangan dan krisis energi akibat pandemi Covid-19 dan kondisi geopolitik Global Konflik antara Ukraina dan Rusia.
Ia menjelaskan, bahwa salah satu kondisi dunia yang kita hadapi sekarang yaitu perubahan yang terjadi sangat cepat, tidak dapat diprediksi karena disebabkan oleh banyak faktor yang sulit dikontrol.
Ia menilai, perubahan tersebut sangat berdampak pada organisasi seperti HMI, dengan demikian, kader HMI perlu segera adaptasi dalam proses rekruitmen dan pola kaderisasi sesuai perubahan zamannya.
Baca Juga: Di Momen Milad HMI ke 76, Mahfud Khanafi Terpilih Jadi Ketua Umum PB HMI Periode 2023-2025
"Jika dulu semua pendidikan formal di kampus harus dijalani secara tatap muka, sehingga kaderisasi di HMI pun sama dengan menghabiskan waktu berhari-hari, kini perlu beradaptasi secara daring atau online," kata fitrah Ketum Cabang HMI Bima pada saat sambutan pelantikan Rabu 15 Februari 2023.
Ia melanjutkan, seringkali disadari bahwa Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Sejak tahun 2012 hingga tahun 2035, puncaknya antara tahun 2020-2030, angka usia produktif mencapai 70 persen dengan jumlah generasi muda mencapai 53,81 persen (milenial 25,87 persen, sentenial 27,94 persen).
Namun pertanyaan mendasar dari potensi besar tersebut, seberapa besar kontribusi HMI dalam menyukseskan agenda bonus demografi tersebut.
Dilain sisi, Fitrah juga menjelaskan, HMI yang kini melebihi 200-an para kader yang tersebar di hampir 300 kabupaten/kota seluruh Indonesia, mulai dari jenjang training di HMI mulai dari Latihan Kader 1, Latihan Kader 2, Latihan Kader 3, Latihan Khusus Kohati, Senior Course.
Baca Juga: Infrastruktur Jalan Rusak Parah, Gubernur NTB Tak Pernah Lirik Daerah Bima
Jika diestimasi dengan rata-rata, perkaderan di HMI setiap tahun mencapai 3500-an (9-10 pelatihan dalam sehari) membina sekitar 30 orang, artinya tiap tahun bisa mencapai 100.000 orang yang peroleh peningkatan kapasitas diri di HMI secara nasional.
"Di HMI Cabang Bima selalu melakukan perkaderan pertahun sebanyak II kali dengan jumlah komisariat 10 Komisariat. 7 Komisariat penuh dan 3 Komisariat persiapan yang berada di kota dan kabupaten bima. Artinya, Komisariat masing-masing satu kali basic traning (LK I) mencapai 70-80 orang dan setiap tahunnya kader yang diciptakan oleh HMI Cabang Bima bisa mencapai 1400 orang," Ungkapnya ia
Ia juga menyampaikan komitmen terhadap keluarga besar HMI (senior dan junior, alumni dan kader/anggota aktif) untuk terus turun dan melihat apa yang terjadi di internal organisasi dan kondisi eksternal organisasi semisal masalah sosial (Kasus pemanah misterius, kekerasan seksual serta kenakalan remaja lainnya.
"Lingkungan ini menjadi perhatian penting bagi himpunan mahasiswa islam (HMI Cabang Bima). Dengan keseriusan secara bersama-sama dengan umur HMI yang tidak muda lagi, kita sebagai kader tetap menjadi harapan masyarakat Indonesia, Islam dan harapan masyarakat Bima pada khusunya," ungkapnya Fitrah
Ia berharap ,kedepannya HMI Cabang Bima bukan hanya mencetak generasi Sebanyak-banyaknya, akan tetapi harus mengedepankan kualitasnya, sehingga kontribusi sumber daya manusia HMI berimplikasi langsung pada pencapaian Indonesia sebagai negara maju dan Bima Sebagai daerah yang tentram dan aman.
Ia juga menjelaskan, HMI adalah organisasi yang didirikan pada tanggal 5 febuari 1947 dengan dua tujuan. Pertama, mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Kemudian yang kedua, menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.
"Dua konteks tersebutlah yang membuat kehadiran HMI di masa lalu sangat besar manfaatnya, yang kini berganti waktu harus dikontekstualisasikan oleh teman-teman pengurus yang baru saja di lantik,". Tutupnya Ketum Fitrah HMI Cabang Bima.***
