Network
JURNAL SUMBAWA - Pembabatan hutan yang dilakukan warga desa Kuta Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dilaporkan ke Polres Bima kunjung tak ada kejelasan, hingga masyarakat Roka lakukan unjuk rasa dicabang tiga yang menuju Kecamatan Lambitu.
Pasalnya, laporan yang tertanggal 19 Oktober 2023 itu, tidak ada kejelasan perkembangan kasus yang dilaporkan dalam penanganan kasus pembabatan hutan tersebut.
"Tidak ada kejelasan terkait dengan laporan kita kemarin, bahkan penyelidikan tentang kasus itu belum diketahui sejauh mana progresnya," kata Koordinator Lapangan Muslimin saat unjuk rasa berlangsung pada, Senin 13 November 2023.
Baca Juga: Miris! Hutan di Bima Diganti Dengan Jagung, Diduga Kejahatan yang Berantai
Menurutnya, penanganan kasus yang ditangani oleh pihak Kapolres Bima tidak ada keseriusan, bahkan, kasus tersebut baru satu orang yang diperiksa.
Padahal pelaporan atas kasus pembabatan hutan secara liar sudah masuk hari ke 23. Untuk itu, lanjutnya, dirinya menduga pihak Polres Bima terlibat dalam kejahatan lingkungan ini.
"Baru satu orang yang diperiksa, padahal bukti serta petunjuk sudah kita berikan," bebernya ia lebih lanjut.
Baca Juga: 58 Ribu Hektar Kawasan Hutan Ditanami Jagung, Pj Gubernur NTB Diminta Evaluasi Kinerja DLHK NTB
Lebih lanjut dijelaskan, bukti berupa video dan petunjuk, berupa surat keterangan serta SPPT, pelapor serta saksi sudah memberikan ke pihak Polres Bima.
