Itulah mengapa, pelaku usaha perlu cermat dan menghindari mencampuradukkan keuangan pribadi dan bisnis. Pemasukan bisnis sebaiknya tidak digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi apapun.
Sebagai alternatif, sisihkan sebagian dari keuntungan usaha untuk menggaji diri sendiri. Sistem gaji akan menghindari pemakaian uang usaha untuk kebutuhan pribadi.
Baca Juga: Intip Gaji Ainun Najib Kader NU yang Disinggung Presiden Jokowi Saat Pengukuhan PBNU
Kemudian, pisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa memantau pertumbuhan bisnisnya karena pengelolaan keuangannya lebih tertata,” saran dia.
3. Jurnal Keuangan Rapi
Faktor pendorong keberhasilan pengajuan KUR lainnya adalah memiliki laporan keuangan usaha yang rapi.
Baca Juga: Tips Mengajukan KUR BRI hingga Rp100 Juta di kur.bri.co.id di 2022, Simak Penjelasan Berikut
Laporan keuangan dapat digunakan sebagai dokumen pendukung yang menambah poin akuntabilitas untuk menilai kemampuan pelaku usaha dalam mengelola dana KUR. Semakin lengkap dokumen pendukung, bisa mempercepat proses pengajuan KUR.
Gabriel pun menekankan, sudah saatnya pelaku UMKM memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola keuangan.
Untuk memiliki laporan keuangan yang rapi, usahawan perlu membangun kebiasaan mencatat keuangan setiap harinya.