Agresi Rusia di Ukraina Berdampak Krisis, Emas Naik 30,7 Dolar

5 Maret 2022, 13:45 WIB
Agresi Rusia di Ukraina Berdampak Krisis, Emas Naik 30,7 Dolar /Reuters/tringers/

JURNAL SUMBAWA - Perang antara Rusia dengan Ukraina telah berdampak krisis yang begitu besar terhadap dua negara tersebut.

Akibat dari agresi Rusia ke Ukraina harga emas kembali melonjak pada akhir perdagangan Jumat sabtu pagi WIB terus bergerak menuju target 2.000 dolar AS per ounce.

Dampak agresi Rusia di Ukraina meningkatkan risiko geopolitik yang mendorong permintaan safe-haven terhadap logam kuning.

Baca Juga: Ormas Islam Demo Kantor Kementerian Agama, Polda Metro Jaya Siapkan 2.756 Personel

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melambung 30,7 dolar AS atau 1,59 persen, menjadi ditutup pada 1.966,60 dolar AS per ounce.

Untuk minggu ini, emas berjangka naik 4,2 persen, merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2020.

"Krisis Rusia dan Ukraina akan terus mendukung prospek harga logam mulia lebih tinggi," kata analis Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Jelang Lawan Persiraja Banda Aceh di Liga 1, Pelatih Persib Bandung Mengaku Kondisi Anak Asuhnya Sangat Baik

Ini tidak hanya karena potensi tawaran safe-haven jangka pendek yang akan pasang surut.

Akan tetapi yang lebih penting karena apa arti ketegangan ini bagi inflasi, pertumbuhan, dan ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral

Nilai emas yang dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian seperti itu, sebagian besar mengabaikan lonjakan 1,0 persen dalam dolar, tempat berlindung alternatif, dan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve akhir bulan ini.

Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Lolos Dari Upaya Pembunuhan Intel Rusia

Saham-saham di Wall Street yang turun karena kekhawatiran atas konflik di Ukraina juga lebih lanjut mendukung emas.

Laporan pekerjaan AS untuk Februari yang luar biasa tidak menemukan kenaikan upah, juga membantu emas.

Analis mengatakan laporan itu mungkin mendorong Federal Reserve untuk lebih longgar dengan kenaikan suku bunga era pandemi pertama yang dijadwalkan dalam dua minggu ke depan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat 4 Maret 2022 bahwa Amerika Serikat menambahkan 678.000 pekerjaan pada Februari, lebih dari 440.000 pekerjaan yang diperkirakan oleh para ekonom.

Baca Juga: Perumpamaan Soal Adzan Menag Belum Minta Maaf, Kini Yaqut Minta Masyarakat Baik Sama LGBT Menuai Kritikan

Kemudian tingkat pengangguran turun menjadi 3,8 persen dari 4 persen.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 57,7 sen atau 2,29 persen, menjadi ditutup pada 25,789 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman April naik 36 dolar AS atau 3,33 persen, menjadi ditutup pada 1.116,8 dolar AS per ounce.***

Editor: Ahmad D

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler