JURNAL SUMBAWA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ingatkan, di Tahun 2022 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengalami bencana kekeringan akibat musim kemarau di delapan Kota dan Kabupaten
BMKG menyatakan, bahwa kekeringan yang akan melanda delapan Kota dan Kabupaten yang berada di wilayah Provinsi NTB tersebut berstatus siaga.
Untuk itu, BMKG mengingatkan, saat memasuki periode musim kemarau Tahun 2022, masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Akan tetapi di sisi lain, BMKG mengingatkan juga kepada masyarakat, agar selalu mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem yang bersifat lokal seperti terjadinya angin kencang dan hujan yang terjadi secara tiba-tiba
"Masyarakat juga diimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat udara tampungan terutama pada wilayah yang rentan," kata Stamet Zainudin Amajid
Kondisi dinamika atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah (indeks ENSO: -0.69). BMKG memprakirakan ENSO Netral akan berlangsung hingga Desember-Januari-Februari 2023.
Baca Juga: Badan Geologi Kementerian ESDM, 2 Miliar Ton Emas di NTB Digarap Mirip Freeport
Indeks IOD bulan pada akhir Juli 2022 menunjukkan kondisi IOD Negatif dan BMKG memprakirakan kondisi IOD akan cenderung Negatif hingga Desember 2022.