Prabowo Subianto Penuh Perdebatan, Apakah Betul Sejarahnya Kelam di Masa Lalu! Cek Faktanya

- 18 Februari 2024, 11:24 WIB
Antara
Antara /

Baca Juga: Pemilu di Daerah, Kotak Suara di 14 TPS Dibakar di Empat Desa

Pada Pemilu 2014 dan 2019, Prabowo bersaing dengan rivalnya saat itu, Jokowi, dalam pemilihan presiden yang berlangsung ketat. Dia kalah pada dua kesempatan.

Setelah kericuhan dari para pendukungnya yang memprotes kekalahan Prabowo pada 2019 ada sekitar 10 orang meninggal pada peristiwa itu.

Akhirnya pada saat itu Jokowi membuat kesepakatan dengan Prabowo, untuk masuk ke pemerintahan Jokowi dan menjadi menteri pertahanan.

Dia pun bebas untuk bepergian – dari Paris ke Washington ke Beijing – sebagai pejabat tinggi negara. Sanksi-sanksi dari Barat lenyap sudah.

“Penunjukan Prabowo memberikan sinyal mengkhawatirkan bahwa para pemimpin kita telah melupakan hari-hari kegelapan dan pelanggaran-pelanggaran terburuk yang dilakukan pada masa Suharto,” ujar direktur Amnesty International Usman Hamid kala itu.

Baca Juga: Bantuan Pangan Akan Disalurkan Setelah Pemungutan Suara Pemilu 2024

“Ketika Prabowo memimpin unit-unit khusus, aktivis-aktivis hilang dan terdapat berbagai tuduhan penyiksaan dan perlakuan buruk.”lanjutnya.

Prabowo sudah beberapa kali ditekan untuk menanggapi masa lalunya yang kelam. Dia menyangkal sebagian besar tuduhan dan ketika dia mengakui sebuah kejahatan – seperti penculikan, misalnya – dia kembali ke alasan klasik prajurit: dia hanya menjalankan perintah.

Jika dilihat pada masa pemilu sekarang, Prabowo unggul dengan cepat, hampir 60% suara mendukungnya, tentu atas hasil ini pemilu pun tidak membutuhkan dua putaran, lalu bagaimana dengan pendapat anda!***

Halaman:

Editor: Adhar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah