Pembatalan Drawing Piala Dunia FIFA U20 Akan Berdampak Buruk

27 Maret 2023, 12:39 WIB
Pembatalan Drawing Piala Dunia FIFA U20 Akan Berdampak Buruk /Pixabay.com/jarmoluk/

JURNAL SUMBAWA - Gubernur Bali Wayan Koster menolak kehadiran Tim Nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia FIFA U20.

Penolakan Gubernur tersebut sama dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali.

Bagi PSSI, ini dapat menjadi alasan bagi FIFA untuk membatalkan Drawing Piala Dunia FIFA U20. Karena, bagi FIFA.

Baca Juga: Kata Ramalan Tarot, 5 Zodiak Ini Akan Mencapai Keinginan di Bulan Puasa Ramadhan 2023

Padahal sebelumnya, Gubernur Bali sudah menandatangani Government Guarantee untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U20 termasuk didalamnya Drawing Piala Dunia U20.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah mengkalkulasi dampak buruk yang dapat terjadi terhadap persepakbolaan Indonesia pasca pembatalan drawing Piala Dunia FIFA U20 di Denpasar, Bali.

Awalnya, Drawing atau pembagian grup negara peserta Piala Dunia FIFA U20 tersebut akan dilaksanakan pada 31 Maret 2023.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Memberikan Tips Menjalani Puasa Bagi Penderita Penyakit Stroke

Pengukuran risiko tersebut perlu dilakukan demi menentukan Langkah–langkah yang perlu dilakukan agar persepakbolaan Indonesia terselamatkan. Hingga saat ini, PSSI belum mendapatkan alasan resmi yang menyebabkan FIFA membatalkan acara Drawing tersebut.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan, PSSI akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA tersebut.

“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepakbola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Banyak Manfaat! Intip Hidangan Makan Sahur dan Berbuka Hingga Makanan Ringan Ala Dr. Zaidul Akbar

Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia dan dengan Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

“Ketua umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai,” kata Arya.

Dia meminta semua pecinta sepakbola di Indonesia dan semua masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan tanah air lebih maju, untuk bersikap tenang. “Kami akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Sepakbola Indonesia harus kita selamatkan bersama sama,” ujar Arya.***

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler