Network
JURNAL SUMBAWA - Unjuk rasa yang dilakukan Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Bima berakhir dengan obrak abrik Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa 31 Oktober 2023 Pukul 10.30 Wita
Unjuk rasa tersebut, gabungan dari berbagai organisasi yang dinamakan Geram Bima, yang terdiri dari Kerukunan Mahasiswa Lambu Bima, Ikatan Mahasiswa Sai Bima, Liga mahasiswa Nasional Demokrasi dan Serikat Kolektif Mahasiswa Kalajena Bima.
Aksi tersebut, menuntut adanya beberapa persoalan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia lebih khususnya di Daerah Kota Bima dan Kabupaten Bima yang dinilai tidak mampu diselesaikan oleh Pemerintah Daerah.
Baca Juga: Demo Perpanjang Jabatan 9 Tahun! Kades Dukung Parpol Diancam Cabut Desa Sadarkum Oleh BPHN
Koordinator Lapangan yang disapa Nyai LMND mengungkapkan, Indonesia semakin hari terjadi ketimpangan sosial ditengah moment politik, apalagi saat sekarang pemilu di daerah akan segera dilaksanakan.
Ditengah Moment politik terjadi persoalan yang begitu mendasar ditingkat desa, Kecamatan hingga di tingkat Kabupaten. Persoalan tersebut belum juga diselesaikan oleh pemerintah setempat. Seperti infrastruktur jalan hingga kebutuhan pertanian yang ada di Kabupaten Bima.
"Di Kabupaten Bima tidak ada persoalan yang diselesaikan oleh pemerintah Kabupaten, seperti infrastruktur jalan dan kebutuhan pertanian," bebernya Korlap yang disapa NYAI LMND saat aksi berlangsung pada Selasa 31 Oktober 2023.
Baca Juga: Istri Sekda Kabupaten Bima Diduga Penipu Dengan Modus Jual Beli Rumah
Didalam aksi yang dilakukan Geram Bima, menuntut beberapa persoalan yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah daerah Kabupaten Bima.
