JURNAL SUMBAWA - Perang antara Rusia dengan Ukraina telah berdampak krisis yang begitu besar terhadap dua negara tersebut.
Akibat dari agresi Rusia ke Ukraina harga emas kembali melonjak pada akhir perdagangan Jumat sabtu pagi WIB terus bergerak menuju target 2.000 dolar AS per ounce.
Dampak agresi Rusia di Ukraina meningkatkan risiko geopolitik yang mendorong permintaan safe-haven terhadap logam kuning.
Baca Juga: Ormas Islam Demo Kantor Kementerian Agama, Polda Metro Jaya Siapkan 2.756 Personel
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melambung 30,7 dolar AS atau 1,59 persen, menjadi ditutup pada 1.966,60 dolar AS per ounce.
Untuk minggu ini, emas berjangka naik 4,2 persen, merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2020.
"Krisis Rusia dan Ukraina akan terus mendukung prospek harga logam mulia lebih tinggi," kata analis Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan.
Ini tidak hanya karena potensi tawaran safe-haven jangka pendek yang akan pasang surut.