Kemerdekaan Manusia Tak Boleh Direngguk, Sufi: Memaknai Kemerdekaan Menurut Bingkai Islam

16 Mei 2023, 11:44 WIB
Kemerdekaan Manusia Tak Boleh Direngguk, Sufi: Memaknai Kemerdekaan Menurut Bingkai Islam /

JS.PIKIRAN RAKYAT - Manusia adalah mahluk yang bebas atau merdeka sejak dilahirkan. Dalam paradigma lain, manusia adalah mahluk merdeka ketika ia berhadapan dengan sesamanya. Karena manusia diciptakan oleh Tuhan, maka manusia akan menjadi hamba ketika ia berhadapan dengan Tuhannya.

Dapat dipahami, manusia tidak bisa dan tidak boleh menjadi budak orang lain, dan perbudakan antar sesama manusia, artinya sama dengan melanggar haknya Tuhan.

Salah satu fitrah manusia adalah kemerdekaan yang disebutkan didalam QS. Arrum Ayat 30.

Baca Juga: Komisioner Bawaslu Kab. Bima Lolos Administrasi Calon Direktur PDAM, Langgar UU No 7 Tentang Pemilu

Syaifullah menjelaskan, manusia memiliki kehendak bebas untuk berbuat dan memilih sesuai dengan fitrah nya. Manusia punya ciri berdaulat dan tersedianya pilihan untuk berbuat.

"Itu disebutkan dalam QS. Asy-Syams ayat 8, Manusia bebas memilih antara kefasikan dan ketaqwaan," ungkapnya Syaifullah yang sapaannya Sufi

"Manusia tak boleh mengambil kemerdekaan orang, tuhan pun suruh memilih kedua jalan itu," bebernya ia lebih lanjut.

Baca Juga: Komisioner Bawaslu Lolos Administrasi Calon Direktur PDAM, Begini Tanggapan Bupati Bima

Ia mengutip dalam sebuah riwayat dari Al-Jihad Sabiluna disebutkan, ketika Rib’i Bin Amir r.a, salah seorang utusan pasukan Islam dalam perang Qadishiyah ditanya perihal kedatanganya oleh Rustum (panglima pasukan Persia), ia menjawab:

“Allah mengutus kami untuk memerdekakan manusia dari penghambaan manusia dengan manusia menuju penghambaan manusia kepada Rabb manusia, dari sempitnya kehidupan dunia kepada kelapangannya, dari ketidakadilan agama-agama yang ada kepada keadilan Islam.”

Dilihat dari Penjelasan riwayat, Sufi mengatakan bahwa islam memandang kemerdekaan tidak dari satu sisi saja, melainkan dari beberapa sisi yang mencangkup lahiriyah maupun batiniyah.

Baca Juga: Tak Sadar Bahayanya, Susu Kental Manis Masih Menjadi Andalan Perempuan Tulang Punggung Keluarga

Sehingga, makna kemerdekaan yang sesungguhnya ialah ketika seseorang mampu berada dalam fitrahnya (Islam dan tauhid).

DPR Fraksi PKS itu juga menjelaskan, Islam memandang kemerdekaan dengan tunduk atas kuasa Tuhan dan melepaskan diri dari jeratan nafsu.

Seorang hamba dapat menemukan arti kemerdekaan yang sebenarnya, jika ia mampu terbebas dari semua belenggu yang berasal dari godaan setan, manusia dan hawa nafsu, dan mengembalikan segala sesuatu kembali kepada aturan Allah.***

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler