Di India, Mayat Menumpuk, Petugas Krematorium Kewalahan atasi Lonjakan Covid19

- 14 April 2021, 10:25 WIB
Krematorium dan kuburan India bekerja lembur untuk mengatasi melonjaknya jumlah kematian akibat wabah Covid-19 yang meningkat di negara itu
Krematorium dan kuburan India bekerja lembur untuk mengatasi melonjaknya jumlah kematian akibat wabah Covid-19 yang meningkat di negara itu //straitstimes

“Kami tidak bisa membiarkan antrian panjang orang di krematorium, karena itu sekali lagi meningkatkan risiko penyebaran infeksi,” kata Sailor.

“Situasinya kemungkinan akan semakin memburuk karena rumah sakit di seluruh kota terisi penuh”, sebagaimana dikutip Wartasumbawa-Pikiran Rakyat dari straitstimes.com pada 14 April 2021.

Banjir infeksi dan kematian menyoroti betapa tidak siapnya pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dalam menghadapi gelombang epidemi terbaru.

Dalam beberapa minggu terakhir, kerumunan besar orang berkumpul untuk rapat umum pemilihan di lima negara bagian, festival, dan ziarah keagamaan menunjukan bahwa keadaan bisa menjadi lebih buruk bagi negara dan krematoriumnya.

Bahkan dengan meningkatnya kematian, para ahli mengatakan India masih kurang melaporkan kematian.

Baca Juga: Kapal Bayern Munich Karam, PSG Menunggu Liverpool atau Real Madrid

Data pencatatan kematian tidak lengkap bahkan sebelum virus menyerang, dengan sebagian besar terutama di pedesaan dilakukan di rumah dan tidak terdokumentasi.

Bagi orang lain yang dilaporkan, penyebab kematian yang tercantum seringkali anodyne usia tua atau serangan jantung.

Para ahli percaya bahwa hanya antara 20 dan 30 persen dari semua kematian di India yang bersertifikat medis dengan benar.

Rekaman media tentang antrian di rumah sakit, kekurangan obat-obatan kritis, dan eksodus pekerja migran yang menuju ke desa-desa pedesaan karena takut akan penguncian lagi telah mengingatkan pada penutupan ketat sekitar setahun yang lalu yang menimbulkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di wilayah tersebut, terlihat dalam beberapa dekade.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: straitstimes.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x