Toko Buku Gunung Agung Gulung Tikar, 350 Karyawan di PHK

22 Mei 2023, 10:43 WIB
Toko Buku Gunung Agung Gulung Tikar, 350 Karyawan di PHK /@instagram/

JS.PIKIRAN RAKYAT - Toko Buku Gunung Agung akan menutup seluruh tokonya pada akhir tahun ini, bahkan Toko Buku Gunung Agung tersebut melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 350 karyawannya.

Toko Buku Gunung Agung dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 350 karyawan. Hal itu dikatakan oleh Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia.

Manajemen Toko Buku Gunung Agung pun melakukan PHK terhadap karyawannya tidak secara sepihak dan bukan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Baca Juga: Uraian Kronologi Kasat Lantas Motor Tiga Roda yang Kecelakaan, Korban Berspekulasi Lain

Menurutnya, apa yang dilakukan telah sesuai dengan norma dasar dan kaidah yang berlaku tanpa menimbulkan sikap arogansi dari sisi manajemen.

"Toko Buku Gunung Agung telah melakukan PHK massal sebanyak 350 dan tidak secara sepihak dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ungkapnya.

"Kami selalu mengikuti pelaksanaan proses efisiensi dan efektifitas usaha sesuai dengan koridor hukum yang berlaku," lanjutnya Ketua ASPEK Indonesia.

Baca Juga: Dikirim Lewat Ekspedisi, 181 Dus Miras Bir Botol dan Kaleng Disita Polisi

PT GA Tiga Belas, perusahaan yang membawahi Toko Buku Gunung Agung menutup seluruh tokonya karena perusahaan tidak bisa bertahan di tengah kerugian yang semakin besar.

"Pada akhir tahun 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar," kata Manajemen PT GA Tiga Belas dalam keterangan resmi, Minggu 21 Mei 2023.

Berdasarkan informasi dari manajemen, saat ini Toko Buku Gunung Agung yang masih tersisa sebanyak 5 toko. Perusahaan menyampaikan, sejak era pandemi Covid 19 telah melakukan langkah efisiensi dengan menutup beberapa toko yang tersebar di beberapa kota seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi dan Jakarta.

Baca Juga: Miliki 7 Poket Sabu, Seorang Pria Di Sumbawa Berakhir Dibalik Jeruji Besi

"Penutupan toko tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi Covid 19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak tahun 2013," tuturnya

Hal itu dilakukan guna berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha akibat permasalahan beban biaya operasional yang besar dan tidak sebanding dengan pencapaian penjualan usaha setiap tahunnya, yang mana semakin berat dengan terjadinya wabah pandemi Covid 19 di 2020.

"Dalam pelaksanaan penutupan toko, yang mana terjadi dalam kurun waktu 2020 sampai dengan 2023, kami melakukannya secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku," imbuhnya.***

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler