Pembangkit Ekonomi, Desa Wisata Pilar Pariwisata Masa Kini

- 1 April 2021, 10:02 WIB
Pengunjung berjalan di hamparan sawah di Desa Wisata Kemiri, Panti, Jember, Jawa Timur, Rabu 31 Maret 2021
Pengunjung berjalan di hamparan sawah di Desa Wisata Kemiri, Panti, Jember, Jawa Timur, Rabu 31 Maret 2021 /Indonesia/ANTARA/Seno

Pada 2020 on boarding program ini mencapai 4 juta peserta dan tahun ini ditargetkan bisa mencapai 10–15 juta pelaku parekraf.

Baca Juga: April Mop atau Hari Lelucon Sedunia, 1 April Ngerjain Teman, April Bodoh

Kelima, pengembangan desa wisata yang merupakan bagian dari pada pilar terpenting dari pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan.

Sesuai RPJMN 2020–2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024.

Dan, terakhir berupa program vaksinasi bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, yang saat ini masih berjalan.

Program vaksinasi ini nantinya akan diperluas di berbagai destinasi di Indonesia dan dilakukan secara bertahap.

Saya tidak ingin larut membahas keenam program strategis Kemenparekraf tersebut. Kali ini, saya hanya ingin membahas soal pengembangan desa wisata.

“Kita harapkan desa wisata ini akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja. Dan tentunya, pengembangan desa wisata menekankan aspek berkelanjutan,” kata Sandiaga.

Apa sebenarnya program pengembangan desa wisata itu? Program desa wisata merupakan terobosan untuk pengembangan ekonomi baru bagi desa-desa di Indonesia, sehingga masyarakat desa setempat bisa mengoptimalkan potensi wisata wilayah setempat, selain tentunya ekonominya juga terangkat.

Banyak manfaat dari program pengembangan desa wisata. Melalui model pengembangan desa wisata, kesejahteraan masyarakat di desa diharapkan meningkat, urbanisasi (perpindahan orang desa ke kota) juga bisa ditekan.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x