Peran pemda dan pemangku kepentingan di sektor pariwisata sangat dibutuhkan untuk mendorong tumbuhnya masyarakat desa berkreasi menciptakan produk wisata lokal, termasuk bagaimana produknya bisa diterima sebagai produk yang layak jual dan juga aspek pemasaranya.
Saran dan pemikiran dari ahli tetap diperlukan, misalnya sarjana pendamping desa atau pihak tertentu yang diterjunkan untuk membantu memetakan semua aspeknya.
Hal ini penting agar tidak terjadi duplikasi model yang belum tentu cocok untuk desa tertentu, sekaligus menciptakan diferensiasi produk wisata yang berbasis lokal sesuai ciri khas dan keunggulannya. Dengan demikian masyarakat desa lebih mudah memahami karakteristik, potensi, dan kendalanya.***