Pembangkit Ekonomi, Desa Wisata Pilar Pariwisata Masa Kini

- 1 April 2021, 10:02 WIB
Pengunjung berjalan di hamparan sawah di Desa Wisata Kemiri, Panti, Jember, Jawa Timur, Rabu 31 Maret 2021
Pengunjung berjalan di hamparan sawah di Desa Wisata Kemiri, Panti, Jember, Jawa Timur, Rabu 31 Maret 2021 /Indonesia/ANTARA/Seno

Memasuki 2021, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (kemenparekraf) pun punya program menggenjot program pengembangan desa wisata menjadi salah satu program prioritas pemerintah.

Dalam konteks global, tren ini sudah berlangsung lama dan berkembang di dunia, terutama di negara-negara yang sudah berkembang sektor pariwisatanya. Dalam tataran lokal, juga menstimulasi bangkitnya ekonomi masyarakat berbasis dari desa.

Itulah sebabnya sejak memegang kendali Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif awal tahun ini, Sandiaga Uno pun bergerak cepat termasuk mulai menggarap program desa wisata.

Sejauh ini ada 244 desa wisata yang terus didorong pengembangannya. “Ibaratnya dari startup hingga menjadi unicorn,” tutur Sandi.

Hingga 2024, Kemenparekraf menargetkan 244 desa wisata sudah tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri. Upaya ini patut didukung.

Masalahnya di beberapa daerah tidak mudah menghadirkan persepsi pariwisata di tengah masyarakat setempat dengan kearifan lokalnya.

Terbatasnya visi dan persepsi itulah yang menjadi pangkal rendahnya minat dan kesadaran masyarakat mengenai pariwisata. Belum lagi soal kualitas SDM lokal.

Banyak pekerjaan rumah agar program pengembangan desa wisata bisa jadi budaya baru yang tumbuh di masyarakat.

Namun masyarakat desa pun memerlukan dukungan, baik terkait sumber dana, penguatan kelembagaan, dan pemberdayaan.

Selain itu, tak dipungkiri, di desa kita menemukan masih minimnya infrastruktur desa, bahkan tertinggal. Itu perlu pembenahan. Adanya dana desa juga bisa menjadi alternatif untuk mendorong tumbuhnya desa wisata.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x